Entri Populer

Selasa, 05 Juli 2011

PLH Tentang Tempat Yang kotor



I.                   LATAR BELAKANG
Menurut Mendiknas sekolah sebagai tempat belajar, tidak saja perlu memiliki lingkungan bersih dan sehat, yang mendukung berlangsungnya proses belajar dan mengajar yang baik. Namun, juga diharapkan mampu membentuk siswa yang memiliki derajat kesehatan yang lebih baik."Lingkungan sekolah sehat, tentu akan sangat mendukung pencapaian tujuan pendidikan. Mendiknas mengingatkan, adalah tugas bersama mewujudkan sekolah dan madrasah menjadi sekolah sehat, yaitu sekolah yang bersih, nyaman dan bebas dari sumber-sumber penyakit. Peserta didiknya sehat jasmani, rohani, dan bugar, serta senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat. "Di lingkungan sekolah yang tertata baik dan bersih akan mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif yang pada gilirannya nanti akan meningkatkan prestasi belajar. termasuk didalamnya rasa kemandirian, jiwa kemandirian, enterpreneurship dan kreativitas, serta membentuk masyarakat yang sadar kesehatan".
Dari pantauan saya kebanyakan sekolah khususnya di SDN Rambatan kulon 1, jauh yang diharapkan, ini disebabkan kurangnya keterlibatan masyarakat sekitar dan kesadaranya untuk menjaga lingkungan.
II.                RUMUSAN MASALAH
1.         Mengapa Bisa kotor ?
2.         Adakah  kesadaran warga dan guru untuk mengatasi masalah tersebut?
3.         Apa upaya yang harus dilakukan?
4.         Perlukah PLH di ajarkan?
5.         Apa Dampak positif lingkungan sekolah yang bersih ?
6.         Apa Akibat kurangnya penjagaan kesehatan lingkungan sekolah?
7.         Bagaimana cara menata dan mengelola lingkungan sekolah agar tidak terjadi kerusakan?

III.             PEMBAHASAN
SDN Rambatan Kulon 1 yang terletak di Desa Rambatan Kulon 1 Kec. Lohbener Kab. Indramayu diduga karena minimnya kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memelihara sarana prasarana milik pemerintah, karena bangunan sekolah dasar (SD) tersebut sangatlah kotor (tampak dalam gambar).
Setelah hasil survey saya di SD ini kurang akan kesadaran kebersihan dari siswa-siswinya. Terlebih lebih pada saat diluar jam sekolah. Pada pukul 16.00 lapangan ini sering digunakan oleh beberapa siswa maupun remaja untuk kegiatan olahraga, seperti volley, sepak bola, dan lain lain. Itulah anak-anak dan saya menduga ini dikarenakan minimnya kesadaran dari para orang tua untuk menasehati anak-anaknya agar  tidak bermain di sekitar halaman sekolah tersebut.
Upaya yang harus dilakukan adalah bagaimana pemerintah mensosialisasikan Kecintaan setiap warga Negara untuk bersih, sehat. Mungkin dari bidang pendidikan saya yakin setiap Guru akan memberikan pelajaran tentang indahnya kebersihan dan bagaimana agar selalu bersih dan sehat.
Bahkan PLH tidak akan 100% menunjang program Bersih atau cinta terhadap lingkungan Jika di lingkungan Keluarga/masyarakat tidak ada mendukung.
Dampak positif lingkungan sekolah yang bersih Lingkungan sekolah yang terjaga kesehatan serta kebersihannya akan banyak menimbulkan sisipositif bagi warga yang tinggal di lingkungan tersebut. Beberapa dampak positif yang dapat dimunculkan ketika penataan dan pengelolaan kondisi kesehatan lingkungan sekolah dapatterjaga antara lain :
1.         terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. Sehingga dengan adanya lingkunganyang bersih tersebut dapat menunjang kelancaran proses kegiatan belajar mengajar.
2.         Tertatanya lokasi sekolah sesuai peruntukannya.
3.         Pemanfaatan lahan sekolah secara optimal.
4.         Adanya kegiatan yang produktif di sekolah.
5.         Taman sekolah yang indah dan berseri.
6.         Pohon pelindung yang menghijau sepanjang tahun.
7.         Kebersihan lingkungan terjaga dengan baik.
8.         Udara bersih, sejuk, nyaman, dan sehat.
 Akibat kurangnya penjagaan kesehatan lingkungan sekolah Pengelolaan lingkungan sekolah yang buruk dapat mengakibatkan hal-hal berikut :
1.         Kesehatan Lingkungan sekolah yang buruk dapat mengganggu kegiatan proses belajar mengajar
2.         Akibat dari system Drainase dan sanitasi yang buruk dapat mengakibatkan menyebarnya berbagai penyakit
3.         Terciptanya lingkungan kurang sehat dan tidak enak di pandang mata
4.         Kurang adanya pohon sebagai filter dan penetral udara menimbulkan udara yang kotor dan tercemar
5.         Secara tidak langsung dapat mempercepat resiko dari Global warming  

Bagaimana cara menata dan mengelola lingkungan sekolah agar tidak terjadi kerusakan?

1)         Membuat Poster
2)          Pengadaan tempat untuk sampah plastik dan organik Untuk mengajak siswa peduli lingkungan sekolahnya, maka pihak sekolah pun harus peduli danmau memfasilitasi. Caranya dengan menyediakan tempat terpisah untuk sampah plastik danorganik.
3)         Mengajarkan siswa cara mengolah sampah Sampah (barang bekas), seperti kaleng susu, kaleng minuman, botol plastik minuman, koranbekas, dan lainnya sering luput dari perhatian kita bahwa sampah (barang bekas) tersebutdapat didaur-ulang.
4)         Keharusan untuk menumbuhkan sikap berperilaku sadar lingkungan Sudah menjadi keharusan bagi manusia untuk menyadari dan memahami bahwa polakehidupan antroprosentris harus diubah menjadi pola kehidupan yang mempunyai hubungantimbal balik dengan lingkungannya yaitu satu kehidupan manusia yang seimbang dan harmonisdengan sistem alam.
5)         Pengurangan kuantitas sampah dan penggunaan metode 3R.
`      Untuk mengurangi kuantitas sampah di muka bumi dapat di lakukan dengan kegiatan 3R, yaitu:
1)         Reduce (Mengurangi Sampah)
2)         Reuse (Menggunakan sisa sampah yang masih dapat dipakai)
3)         Recycle (Daur Ulang Sampah)Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena kadang dibutuhkanteknologi dan penanganan khusus.
6)         Menerapkan konsep Green School
7)         Mengadakan sosialisasi LH untuk menumbuhkan budaya hidup bersih di kalangan pesertadidik
.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar